Gurl's Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, January 30, 2014

Tak lengkap merayakan Tahun Baru Imlek tanpa kue keranjang. Kue sederhana terbuat dari tepung ketan ini laris manis setiap Imlek tiba. Bentuknya bulat terbalut daun pisang. Meskipun terlihat sederhana, kue ini selalu diburu.

[VIDEO] Kue Keranjang Sajian Imlek Kini Terbalut Aluminium

Kue keranjang kerap menjadi hantaran keluarga. Makanan ini juga merupakan bahan sesaji saat pelaksanaan puja bakti para Dewa, sesuai kepercayaan warga Tionghoa

Ironisnya, kue keranjang tradisional kini makin sulit ditemui. Para pembuat kue ini umumnya sudah tidak lagi menggunakan keranjang sebagai alat cetak, melainkan menggunakan cetakan alumunium. Padahal karena memakai keranjang itulah kue yang rasanya mirip dodol ini dinamakan kue keranjang.

Di Semarang, Jawa Tengah, keluarga Harun Efendi adalah satu di antara pembuat kue yang enggan menggunakan cara modern. Berbekal warisan keluarga, dia bertahan membuat kue dengan dengan cara tradisional.

Cara membuat kue keranjang

Dengan berbahan dasar tepung ketan yang telah dihaluskan, pembuatan kue keranjang sudah mulai dapat dikerjakan. Tepung ketan yang telah halus kemudian diaduk bersama dengan gula yang telah disaring terlebih dahulu. Setelah mengental, bahan-bahan dimasukkan ke cetakan berbentuk keranjang yang dilanjutkan pada proses memasak pada tungku raksasa kurang lebih selama delapan jam.

Harun mengaku penjualannya di tahun ini menurun kurang lebih 20 persen akibat tingginya nilai tukar rupiah. Untuk varian rasa, Harun menyediakan sedikitnya lima pilihan yaitu original, frambos, vanila, pandan, dan kacang.

Harga yang ditawarkan cukup terjangkau mulai dari Rp 36 ribu tergantung jenis dan variannya. Cita rasa yang masih tetap terjaga hingga saat ini membuat para pembeli banyak berdatangan baik dari dalam maupun dari luar Semarang.

Untuk pemesanan, Harun mengaku telah mendapat pemesanan sejak satu bulan yang lalu. Kue keranjang sendiri biasanya akan dipajang sepekan sebelum perayaan Imlek bersama dengan sejumlah sesaji lainnya yaitu buah dan dupa wangi.

Konon menurut kepercayaan Thionghoa, kue keranjang ini sangat digemari oleh Dewa Tungku yakni Cau Kun Kong. Oleh karena itu warga Tionghoa dipastikan menyediakan kue keranjang untuk memanjakan dewa tungku.
Categories: ,


0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...