Gurl's Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, January 24, 2014


Benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang didirikan pada tahun 1545. Awalnya bernama Benteng Ujung Pandang, namun karena pada akhirnya benteng ini jatuh ke tangan Belanda, akhirnya diubah menjadi Fort Rotterdam.

Fort Rotterdam terletak sekitar 1,5 kilometer dari pusat kota, di bibir pantai barat menghadap Selat Makassar. Tepatnya di Jalan Ujung Pandang Nomer 2. Benteng ini merupakan saksi bisu rangkaian momen bersejarah di kota ini, mulai dari kejayaan Kerajaan Gowa di abad ke-16 hingga masa kolonialisasi Belanda.

Bentuk benteng ini terlihat seperti penyu yang hendak menuju lautan. Bentuk yang unik ini bisa dimaknai sebagai gambaran kejayaan Kerajaan Gowa yang wilayah kekuasaannya tersebar di darat dan lautan.


Ada sekitar 100 ruangan di dalam bangunan benteng. Salah satunya dipakai untuk menyekap Pangeran Diponegoro saat kalah dalam perang Jawa melawan Belanda. Di benteng ini pula ia akhirnya meninggal. Di dalam komplek benteng, terdapat bekas penjara Pangeran Diponegoro, yang ditangkap oleh Belanda pada tahun 1845. Ia pun akhirnya dipenjarakan di benteng ini setelah sempat diasingkan ke Manado.

Masih dalam komplek yang sama, terdapat Museum La Galligo yang menyimpan sejarah Gowa-Tallo dan juga daerah-daerah lain di Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi benteng yang masih terjaga, membuat situs sejarah ini menjadi salah satu destinasi utama para wisatawan.

Tiket masuk: Gratis, namun ada dana sumbangan Rp 10.000
Categories: ,


0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...